Shaum Mengantarkan Kita Menuju Pintu Ar-Rayyan
Rasulullah Shalallahu’alaihiwasalam bersabda: “Dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada hari kiamat tidak akan ada orang yang masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para Shaimun (orang-orang yang berShaum). Tidak akan ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka; mana para shaimun, maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak aka ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut.” Hadits Riwayat Bukhori
Hadits ini memberikan gambaran kepada kita betapa indah kehidupan diakhirat kelak bagi para shaimun (orang-orang ahli Shaum). Shaum akan menjadi perantara seseorang mendapat panggilan untuk masuk ke surganya Allah melalui pintu Ar-rayyan. Dalam hadits ini bermakna umum. Artinya siapa saja para shaimun yang senantiasa melaksankan shaum secara istiqamah dan menjaga shaumnya baik shaum-shaum yang wajib atau juga shaum-shaum sunnah.
Shaum wajib terdiri dari :
a. Shaum bulan Ramadhan (al-Baqarah:185)
b. Shaum Qadha (mengganti Shaum Ramadhan) (Al-Baqarah:184)
c. Shaum nadzar (janji untuk berShaum)
d. Shaum kifarat (denda karena suatu pelanggaran)
Adapun Shaum sunnah yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihiwasalam, seperti :
a. Shaum ‘Arafah
Rasulullah bersabda “Aku memohon kepada Allah agar Shaum hari ‘Arafah menutupi kesalahan setahun yang lalu dan setahun yang akan datang”. (HR. Muslim)
b. Shaum ‘Asyuro dan Tasu’a
Yaitu Shaum hari ke sembilan dan kesepuluh bulan Muharram.
Rasulullah bersabda “Saya memohon kepada Allah SWT agar Shaum ‘Asyuro menutupi kesalahan tahun lalu dan tahun yang akan datang”. (HR. Muslim)
c. Shaum Enam Hari Pada Bulan Syawal
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan Shaum enam hari di bulan syawal maka seolah-olah dia berpuasa setahun penuh”. (HR. Muslim)
d. Shaum Tiga Hari Bidh (Putih)
“Apabila kamu berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka Shaumlah pada hari ke tiga belas, empat belas dan lima belas”. (HR. Turmudzi)
Penanggalan disini tentu menurut penanggalan Qomariyah (Hijriyah), sebab pada hari-hari tersebut bulan lebih jelas dan lebih terang.
e. Shaum Hari Senin dan Kamis
“Amal disetorkan pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin ketika disetorkan amal-amalku aku dalam keadaan berpuasa” (HR. Muslim)
f. Shaum Sehari dan Buka Sehari
“Berpuasalah sehari dan berbuka sehari, itulah Shaum Daud Alaihis Salaam dan merupakan Shaum yang paling afdhol”. (HR. Bukhari)
Bagi para shaimun kelak akan dipanggil untuk memasuki surga melewati pintu Ar-Rayyan dan tidak ada seorang pun yang akan melewati pintu itu kecuali mereka (para shaimun). Inilah keistimewaan yang Allah berikan bagi orang-orang yang senantiasa melaksanakan Shaum dan menjaganya, sehingga Shaumnya betul-betul ikhlas dan meninggalkan hal-hal yang akan membatalkan dan merusak nilai ibadah Shaumnya.
Shaum adalah ibadah yang melatih seseorang agar mampu ikhlas dan meninggalkan sifat riya’, sebab tidak ada yang mengetahui orang yang berpuasa baik wajib atau sunnah selain Allah. Dialah yang akan memberi pahala terhadap orang-orang yang Shaum dengan balasan yang pantas.
Wallahu’alam!